Daftar Pustaka pengertian dan cara menulis


Daftar Pustaka
Pengertian daftar pustaka adalah susunan sistematis yang menyebutkan nama pengarang, tahun terbit, judul buku, tempat terbit(kota), nama penerbit.
a.        Nama pengarang
1.        Penulisan nama pengarang dilakukan dengan mencantumkan nama akhir terlebih dahulu, kemudian disusul oleh nama pertama yang dipisahkan oleh tanda koma.
Contoh:
Akfil Zuliandri ditulis Zuliandri, Akfil.
2.         Jika pengarang itu dua orang, kedua nama pengarang itu dicantumkan dengan membalikkan nama pengarang pertama.
Contoh:
Akfil Zuliandri dan Cristiano Ronaldo ditulis Zuliandri, Akfil dan Cristiano Ronaldo
3.        Jika nama pengarangnya lebih dua orang nama pengarang pertama ditulisakan adalah nama pengarang pertama ditulis seperti sebelumnya dan disertai dengan dkk
Contoh:
Akfil Zuliandri, Cristiano Ronaldo, dan Lionel Messi ditulis Zuliandri, Akfil dkk.
4.        Jika buku itu disusun oleh seorang editor, dibelakang nama pengarang ditulis editor
Contoh:
Zuliandri, Akfil (editor)
5.        Gelar kesarjanaan tidak dituliskandalam daftar pustaka. Akan tetapi gelar keturunan dapat dipakai
Contoh:
Akfil Zuliandri, S. Pd ditulis Zuliandri, Akfil.
T. Akfil Zuliandri ditulis Zuliandri, T Akfil.
6.        Apabila pengarang menggunakan singkatan pada namanya setelah nama depan, penulisannya tidak perlu dinalikkan
Akfil Z ditulis Akfil Z.
Indra D Permana ditulis Permana, Indra D.
b.        Tahun terbit
1.        Tahun terbit ditulis seperti biasanya sesudah nama pengarang, dipisahkan oleh tanda titik dan diakhiri oleh tanda titik
Contoh:
Zuliandri, Akfil.1998.
2.        Jika beberapa buku ditulis oleh seseorang maka penyusunannnya berdasarkan tahun terbit terdahulu
Contoh:
Zuliandri, Akfil.1998.
Zuliandri, Akfil.2001.
3.        Jika beberap buku acuan ditulis oleh seseorang, sedangkan tahunnya sama, maka dibelakang tahun itu dibubuhkan huruf a/b urutan diutamakan berdasarkan judul buku
Contoh:
Zuliandri, Akfil.1998a.
Zuliandri, Akfil.1998b
4.        Jika buku itu tidak bertahun maka, dibelakang nama pengarang dituliskan frase Tanpa Tahun
Contoh:
Zuliandri, Akfil.Tanpa Tahun.
c.        Judul buku
1.        Judul buku ditulis setelah tahun terbit dan dicetak miring atau digaris bawahi tidak diberi tanda petik
Contoh:
Zuliandri, Akfil.1998.Membaca Cepat.
2.        Jika judul buku itu adalah judul yang belum dipublikasikan seperti skripsi, tesis, disertasi dll, tidak dicetak miring atau digaris bawahi tapi diberi tanda petik
Contoh:
Zuliandri, Akfil.1998.”Belajar Usia Dini”.
d.        Tempat terbit
1.        Tempat terbit (kota) diletakkan sesudah judul dan diakhiri dengan titik dua
Contoh:
Zuliandri, Akfil.1998.Membaca Cepat.Jakarta:
2.        Kalau tempat terbit itu bukan nama kota, tetapi nama kecamatan, yang dituliskan ialah nama kabupatennya.
Contoh:
Zuliandri, Akfil.1998.Membaca Cepat.Laweung= Zuliandri, Akfil.1998.Membaca Cepat.Pidie:
e.        Nama penerbit
1.        Nama penerbit dicantumkan sesudah nama tempat terbit
Contoh:
Zuliandri, Akfil.1998.Membaca Cepat.Pidie:Grafika.
2.        Jika lembaga yang menerbitkan itu langsung dijadikan pengganti nama pengarang (karena nama pengarang tidak ada) nama penerbit itu tidak perlu disebutkan lagi sesudah nama tempat terbit
Contoh:
Lembaga Bina Persada.1999.Discovery.Pidie.
Majalah dan surat kabar
Selain buku, majalah, surat kabar, dan surat kabar pun dapat dijadikan sumber acuan
a.        Untuk majalah, urutan unsur-unsur yang dugunakan dalam penulisan daftar pustaka adalah nama pengarang, tahun terbit, judul artikel, judul majalah, bulan terbit, tahun terbit yang ke berapa dan tempat terbit.
Contoh:
Zuliandri, Akfil.1998.”Discovery”.Dalam Tempo (1 September, I). Pidie.
b.        Untuk surat kabar, urusan yang dicantumkan pada daftar pustaka adalah nama pengarang, tahun terbit, judul artikel, judul surat kabar, tanggal terbit,  dan tempat terbit.
Contoh:
 Zuliandri, Akfil.1998.”Discovery Tahun 2000”.Dalam Serambi Indonesia, 2 September 2015. Pidie.



0 Response to "Daftar Pustaka pengertian dan cara menulis "

Posting Komentar