Terbangun dari tidur
panjang dan mata pun mulai menoleh ke kiri dan ke kanan apa yang terjadi di
sekitar. Bukan seperti orang pada umumnya. Sekeliling saya pun terasa
lengkap dan sempurna. Satu, dua, tiga, dan seterusnya semuanya, minus saya. Ada
apa dan mengapa. Pertanyaan yang tidak bisa dan tidak mungkin atau sangat berat
dalam menjawabnya. Apakah saya ini lemah oleh kasus yang saya anggap kecil,
hingga membuat jiwa ini kerdil. Jawaban yang belum saya temukan sampai detik
ini.
Padahal saya sejujurnya tidak
terlalu serius dalam memecahkan kasus ini. Biarlah orang-orang berkometar apa
saja tentang saya. Saya tidak akan merasa sedih, karena mungkin sudah terbiasa
hidup dalam tekanan, walapun tekanan dan kasus berbeda. Akan tetapi hal ini
terus saja menghantui saya ketika komentar-komentar miring terhadap kasus kecil
ini. Perlu adanya pembuktian untuk menyelesaikannya.
Ketika saya mencoba untuk
mencari pembuktian. Timbul hal-hal aneh dan terasa konyol, yang tidak biasa
saya lakukan. Tapi saya mencoba untuk tetap tidak peduli, meski ada kejanggalan
dalam diri saya yang mulai kurang terkendali oleh kasus konyol ini. Terkadang
ocehan saya mulai ngelantur, harga diri mulai tergadaikan karenanya. Ingin saya
pergi jauh dari hal ini, tapi itu bukan type saya. Motto hidup telah mengajarkan
saya untuk tetap tegar dalam segala hal. Ketika ada masalah janganlah berpaling
dan lari darinya, hadapi dan selesaikan, motto itu terus memotori hidup ini dalam mengarungi lika-liku hidup.
Ketika ada kasus yang lebih dan
cukup berat, saya mampu menyelesaikannya, paling tidak memberikan solusi. Akan
tetapi semenjak kasus klasik yang mulai terangkat ke permukaan saya mulai
tenggelam olehnya. Biasanya saya tidak pernah dan tidak akan pernah berbagi
kepada orang lain bila mengalami kesulitan dalam kehidupan. Akhir-akhir ini
tanpa diberitahukan, disekitar saya mulai mencium gelagat aneh mungkin dari
saya. Padahal saya merasa biasa saja, mungkin juga akibat pancingan sebelah
tanpa sadar terpancing olehnya.
Apabila ada yang membaca tulisan
saya ini, anda pasti akan bingung. Karena tulisan ini tidak akan pernah
dimengerti oleh orang lain selain
penulisnya. Mungkin bila anda menafsirkannya, anda saya rasa hanya menebak.
Sama halnya ketika sebuah puisi atau lukisan, tidak semua orang atau penikamatnya
mampu mengetahui dengan benar apa tujuan dan alasan serta arah pemikiran si
pencipta. Namun anda hanya akan mendapatkan secuil bayangan yang terlihat
remang-remang. Setelah selesai saya menulis tidak ada pemecahan, sehingga pada
kesempatan lain saya mencoba menyelesaikannya. Selamat berjumpa lagi di lain waktu.
bersambung..
Penulis
Akfil Zuliandri
Guru SMA I Muara Tiga, Kab. Pidie
Alamat jalan musolla no 7 Desa Pasar Paloh
Padang Tiji, Kab. Pidie
0 Response to "Halaman Terakhir"
Posting Komentar