Sepatu Hitam Kini Mulai Kusam


Telah bertahun-tahun dikau menemani diri ini. Saat musim kemarau engkau tak galau walau terbakar oleh panasnya sengatan matahari yang mencabik-cabik dirimu. Memasuki musim penghujan engkau tetap setia melindungi kaki ini dari cipratan genangan air hujan dijalanan penuh lubang dan kubangan itu. Selama ini engkau tidak pernah mengeluh oleh rintangan dan cobaan yang silih berganti menghampiri dirimu.
Telah menggunung kesan-kesan yang kita lalui bersama selama ini, baik itu yang menyenangkan maupun hal yang menyakitkan. Diri ini mencoba dengan segala upaya untuk merawat dirimu, namun usiamu yang mungkin tidak mengijinkan lagi. Dulunya ketika diri ini membasuh seluruhmu tampak hasilnya sangat membanggakan diri ini dan dirimu pun tersenyum sumringah. Akan tetapi sekarang dirimu telah berubah, kulitmu telah keriput, lagi-lagi karena usiamu kawan. Selama ini diam-diam diri ini mencari pengganti dirimu namun tidak ada yang senyaman dirimu walapun dia lebih muda dan lebih segala-galanya dari dirimu. Kesederhanaanmu tak kan tergantikan pada diri ini.
Ada kesan berbeda pada dirimu yang tidak dimiliki oleh yang lainnya. Dirimu itu tidak pernah mengeluh dan tidak pernah minta perhatian lebih, diri ini suka itu, diri ini suka dirimu. Dirimu memiliki andil dalam menyukseskan sebagian hidup diri ini, selama meniti karier yang sederhana ini.  Diri ini akan terus bersama dirimu sampai dirimu benar-benar tidak mampu berkata apa-apa lagi. Diri ini juga telah melihat engkau memberi isyarat dan bahasa tubuh yang sangat menyesakkan diriku ini. Luka kecil dibagian kananmu itu, dirimu menyembunyikan semuanya dari pandangan ini. Semua itu dirimu lakukan agar diri ini tak gundah meski waktu membuatmu kalah. Diri ini tak mampu berbuat banyak untuk menolong dirimu.
Maafkan diri ini jika selama ini telah menyakiti dirimu.  Ketika engkau pergi untuk selama-lamanya diriku hanya mampu mengirim segempal doa agar engkau istirahat dengan tenang dikejauhan sana. Jangan lupa pula engkau doakan diri ini mendapat pengganti seperti dirimu.Terimaksih sepatu hitam, atas pengabdianmu selama ini.


Penulis
Akfil Zuliandri
Guru SMA I Muara Tiga, Kab. Pidie
Alamat jalan musolla no 7 Desa Pasar Paloh Padang tiji, Kab. Pidie


2 Responses to "Sepatu Hitam Kini Mulai Kusam"