RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata pelajaran : Bahasa
Indonesia
Sekolah : SMA Negeri I Muara Tiga
Kelas/ Semester : X IPA-IPS/
Materi pokok : Teks Anekdot
Alokasi waktu : 8 X 45 menit (4 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti
1 2 3 |
Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleransi,
damai), santun, responsive, dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
social dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahua faktual,
konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian spesifik dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari apa yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan |
B. Kompetensi Dasar (KD)
dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar (KD) |
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) |
3.5 |
Mengevaluasai
teks anekdot dari aspek makna tersirat |
3.5.1 3.5.2 |
Menilai isi tersirat dalam teks anekdot
Menentukan Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna yang tersirat
dalam anekdot |
4.5 |
Mengontruksi makna yang
tersirat dalam sebuah teks anekdot |
4.5.1 4.5.2 |
Menyusun kembali teks anekdot dengan memerhatikan makna
yang tersirat dalam teks anekdot Mempresentasikan teks anekdot yang telah disusun |
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan
saintifik dengan model pembelajaran discoveri, peserta didik dapat
mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna yang tersirat dalam teks anekdot dan
terampil mengontruksi teks anekdot dengan memerhatikan makna yang tersirat
dalam teks anekdot dengan rasa ingin tahu, responsif,
dan tanggung jawab selama proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri,
serta pantang menyerah.
D. Materi
v Teks anekdot
v Makna tersirat teks anekdot
v Makna tersirat teks anekdot
E. Pendekatan, Metode dan Model
Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik approach
Model : Discovery learning (pertemuan pertama),
Problem base learning (pertemuan ke- 2)
Metode :
Penugasan, tanya jawab, diskusi.
F. Media/Alat
1. Media/Alat : Lembar Kerja, LCD
G. Bahan dan Sumber Belajar
Suherli, dkk.
2017. Buku Peserta didik Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun
2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud Suherli,
dkk. Buku Pendidik Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun
2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud Kosasih, E.
2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa
SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya |
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (4 ×45 menit)
Tahap |
Langkah-Langkah
Pembelajaran |
Nilai
Karakter (PPK), Literasi, 4C, HOTS |
Alokasi Waktu |
1. Pendahuluan |
1. Peserta
didik merespon salam danmensyukuri anugerahTuhan dan saling mendoakan. 2. Peserta
didik merespon apersepsi yang disampaikan Pendidikk
dengan pertanyaan : “ pernahkah Anda mengalami atau melihat
kejadian lucu?”, Apakah kejadian tersebut termasuk anekdot? 3. Peserta
didik menerima informasi tentang materi dan tujuan yang akan dipelajari serta
kegiatan pembel-ajaran yang akan dipelajari dalam teks biografi. |
Religius Rasa ingin tahu |
15 menit |
2. Inti |
DISCOVERY A. Stimulation (pemberian
rangsangan) Peserta didik
membaca teksanekdot “Cara Keledai Membaca
Buku” yang
disediakan oleh pendidik (Buku
peserta didik hal 82). B.
Identifikasi masalah (problem statement) 1) Peserta
didik menentukan pokok-pokok isi yang tersirat dalam teks anekdot 2) Peserta
didik mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna yang tersirat dalam teks
anekdot C. Pengumpulan data (data
collection) 3) Peserta
didik membentuk kelompok. Setiap kelompok terdiri atas.lima (5) peserta didik
sesuai petunjuk pendidik. 4) Peserta
didik bertanya jawab dalam kelompok tentang isi dan
makna teks teks anekdot dengan judul 5) Peserta
didik berdiskusi dalam kelompok
tentang isi dan makna teks teks anekdot dengan
judul D. Pengolahan data (data
processing) 6) Peserta
didik mengolah informasi yang diperoleh dari
hasil diskusi untuk menentukan pokok-pokok isi
teks,penyebab kulucuan dan makna teks anekdot 7) Peserta
didik mengolah informasi yang diperoleh dari
hasil diskusi untuk mengevaluasi teks anekdot dari
aspek makna yang tersirat E. Pembuktian (Verification) 8) Peserta
didik menyampaikan hasil diskusi tetang
pokok-pokok isi dan penyebab kulucuan teks teks
anekdot dengan judul 9) Kelompok lain
menanggapi. F. Menyimpulkan (Generalization) 10) Peserta didik
atas bimbingan pendidik membuat simpulan tentang isi dan kaidah makna
teks teks anekdot 11) Pendidik memberi
pemantapan. |
Literasi Kerja sama (Collaborative) Berpikir kritis (Critical thinking) Kerja sama Berpikir kritis Kerja sama Berpikir kritis Komunikatif (Communicative) Kreativitas (Creativity) |
150 menit |
3. Penutup |
· Pendidik
memberi kesempatan peserta didik menanyakan hal-hal yang belum dipahami. · Pendidik
melaksanakan penilaian · Peserta
didik menerima tugasuntuk (a)
mencari contoh teks anekdot dan (b) mengevaluasi teks anekdot dari aspek
makna yang tersirat. · Peserta didik menerima informasi rencana materi
pembelajaran yang akan datang. |
HOTS |
15 menit |
Pertemuan kedua (2 X 45 menit)
Tahap |
Langkah-Langkah
Pembelajaran |
Nilai Karakter (PPK), Literasi, 4C, HOTS |
Alokasi Waktu |
Pendahuluan |
1. Peserta
didik merespon salam danmensyukuri anugerah Tuhan dan saling mendoakan. 2. Peserta
didik merespon pertanyaan Pendidik tentang materi pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya, “ Apa yang kalian ketahui tentang anekdot?”; “
Bagaimana cara membedakan anekdot dengan humor?” 3. Peserta
didik menerima informasi tentang materi dan tujuan yang akan dipelajari serta
kegiatan pembel-ajaran yang akan dipelajari dalam teks anekdot. |
Religius Rasa ingin tahu |
15 menit |
Inti |
Mengamati 1. Peserta didik membaca teks anekdot Mempertanyakan 2. Peserta
didik bertanya jawab tentang langkah-langkah menyusun kembali teks anekdot Mengekplorasi 3. Peserta
didik mendiskusikan hasil temuan terkait langkah-langkah menulis
teks anekdot Mengasosiasi 4. Peserta
didik menyusun kembali teks anekdot Menginformasikan 5. Peserta didik
membacakan hasil menyusun teks anekdot yang dibuatnya di depan
kelas 6. Peserta
didik saling menilai kebenaran/ketepatan berdasarkan makna yang tersirat
dalam teks anekdot dengan bimbingan pendidik. 7. Peserta
didik menanggapi karya teman yang dibacakan secara santun |
Literasi Rasa ingin tahu Kerja sama (Collaborative) Berpikir kritis (Critical thinking)
Berpikir kritis
(Communicative)
|
150 menit |
Penutup |
a. Pendidik bersama peserta didik yaitu membuat simpulan
hasil pembelajaran dan merefleksi manfaat pembelajaran teks biografi bagi
kehidupan nyata. b. Pendidik melaksanakan penilaian c. Peserta didik menerima tugas untuk (a) mencari contoh
teks anekdot dan (b) mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna yang
tersirat. d. Peserta didik menerima informasi rencana materi pembelajaran
yang akan datang. |
HOTS |
15 menit |
I. Penilaian
1. Kompetensi
keagamaan dan sosial
a. Teknik
penilaian : observasi/ pengamatan
b. Bentuk :
catatan hasil observasi
c. Instrumen :
jurnal (terlampir)
2. Kompetensi
Pengetahuan:
a. Teknik
penilaian : tes
b. Bentuk
Penilaian : Tes lisan (kuis) dan penugasan indiividu dan
kelompok.
c. Instrumen
penilaian: kuis (daftar soal) dan lembar kerja. (terlampir)
3. Kompetensi
keterampilan :
a. Teknik
penilaian : penugasan.
b. Bentuk :
tugas tertulis.
c. Instrumen
penilaian : lembar kerja dan penilaian presentasi
4. Remedial
a. Pembelajaran
remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan
pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tugas
remedial, dilakukan sebanyak 3 kali yaitu dengan cara menugaskan
kepada peserta didik untuk membenahi tugas yang telah dikerjakan sehingga
memenuhi ketentuan yang ditetapkan.
5. Pengayaan
Bagi Peserta
didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
a. Siwa
yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
b. Siwa
yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Lampiran:
Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat
Setelah mempelajari materi ini, kamu
diharapkan mampu:
1. mendata pokok-pokok isi
anekdot;
2.
mengidentifikasi penyebab kelucuan anekdot.
Dalam
kehidupan sehari-hari kita seringkali mendengar atau membaca cerita lucu.
Cerita lucu tersebut bisa jadi hanya merupakan cerita rekaan, tetapi banyak
juga yang didasarkan atas kejadian nyata. Ada cerita lucu yang dibuat benar-benar
untuk tujuan menghibur, tetapi ada juga yang digunakan untuk tujuan lainnya.
Salah satu cerita lucu yang banyak
beredar di masyarakat adalah anekdot. Anekdot digunakan untuk menyampaikan
kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti. Anekdot ialah cerita
singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Anekdot mengangkat cerita
tentang orang penting (tokoh masyarakat) atau terkenal berdasarkan kejadian
yang sebenarnya. Kejadian nyata ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan
menambahkan unsur rekaan. Seringkali, partisipan (pelaku cerita), tempat
kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut merupakan hasil rekaan.
Meskipun demikian, ada juga anekdot yang tidak berasal dari kejadian nyata.
Lampiran:
Cara Keledai
Membaca Buku
Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi
Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur
Lenk memberi syarat, agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar
dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada
Nasrudin.
Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil
menuntun keledai itu ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat
mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika
tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak
bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera
mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu
menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka sampulnya.
Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib!
Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus
menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si keledai
menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.
“Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar
bukunya”, kata Nasrudin. Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai
menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta
jawaban “Bagaimana cara mengajari keledai membaca?”
Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan
lembaran-lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya.
Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji
itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya.
Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik - balik halaman buku
itu”.
Lampiran:
Dosen yang juga menjadi Pejabat
Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang
mahapeserta didik sedang berbincang-bincang.
Tono : “Saya heran dengan dosen ilmu politik,
kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”
Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”
Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.”
Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau
kakinya tidak kuat berdiri.”
Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga
seorang pejabat.”
Udin : “Loh, apa hubungannya.”
Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya
diduduki orang lain.”
Udin : “???”
Mengetahui, Kepala
SMA N I Muara Tiga Mukhtar,
S. Pd, M. Pd NIP.
19680623 199903 1 001 |
Laweung, 2019 Guru
Mata Pelajaran Akfil
Zuliandri, S. Pd NIP.
|
0 Response to "RPP K13 Bahasa Indonesia Teks Anekdot Kelas X SMA Revisi"
Posting Komentar