RPP K13 Bahasa Indonesia Teks Anekdot Kelas X SMA Revisi

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

 

Mata pelajaran    : Bahasa Indonesia

Sekolah                 : SMA Negeri I Muara Tiga

Kelas/ Semester   : X IPA-IPS/

Materi pokok       : Teks Anekdot

Alokasi waktu      :  8 X 45 menit (4 kali pertemuan)

 

 

 

 

A. Kompetensi Inti

 

1

2

 

 

3

 

 4

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleransi, damai), santun, responsive, dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahua faktual, konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian spesifik dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari apa yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

 

B.  Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD)

 Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.5

Mengevaluasai teks anekdot dari aspek makna tersirat

3.5.1

3.5.2

Menilai isi tersirat dalam teks anekdot      Menentukan Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna yang tersirat dalam anekdot

4.5

Mengontruksi makna yang tersirat dalam sebuah teks anekdot

4.5.1

 

4.5.2

Menyusun kembali teks anekdot dengan memerhatikan makna yang tersirat dalam teks anekdot Mempresentasikan teks anekdot yang telah disusun

 

 

C.   Tujuan Pembelajaran

 

  Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran discoveri, peserta didik dapat mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna yang tersirat dalam teks anekdot dan terampil mengontruksi teks anekdot dengan memerhatikan makna yang tersirat dalam teks anekdot dengan rasa ingin tahu, responsif, dan tanggung jawab selama proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri, serta pantang menyerah.

 

D.   Materi

v  Teks anekdot

v  Makna tersirat teks anekdot

v  Makna tersirat teks anekdot

 

 

E.   Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran

 

Pendekatan          : Saintifik approach

Model                    : Discovery learning (pertemuan pertama),

Problem base learning  (pertemuan ke- 2)

Metode                 : Penugasan, tanya jawab, diskusi.

 

F.      Media/Alat

1.       Media/Alat       : Lembar Kerja,  LCD

G.     Bahan dan Sumber Belajar

 

Suherli, dkk. 2017. Buku Peserta didik Bahasa Indonesia Kelas X Revisi  Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

Suherli, dkk. Buku Pendidik Bahasa Indonesia Kelas X Revisi  Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya



H.   Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (4 ×45 menit)

Tahap

Langkah-Langkah Pembelajaran

Nilai Karakter (PPK), Literasi, 4C, HOTS

Alokasi Waktu

1.    Pendahuluan

1.      Peserta didik merespon salam danmensyukuri anugerahTu­han dan saling mendoakan.

2.      Peserta didik merespon apersepsi yang disampaikan Pendidikk dengan pertanyaan : “ pernahkah Anda mengalami atau melihat kejadian lucu?”, Apakah kejadian tersebut termasuk anekdot?

3.      Peserta didik menerima informasi tentang materi dan tujuan yang akan dipelajari serta kegiatan pembel-ajaran yang akan dipelajari dalam teks biografi.

Religius

 

 

Rasa ingin tahu

15 menit

2.    Inti

 

DISCOVERY

A. Stimulation (pemberian rangsangan)

Peserta didik membaca teksanekdot “Cara Keledai Membaca Buku” yang disediakan oleh pendidik (Buku peserta didik hal 82).

B. Identifikasi  masalah   (problem statement)

1)   Peserta didik  menentukan pokok-pokok isi yang tersirat dalam teks anekdot

2)   Peserta didik mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna yang tersirat dalam teks anekdot

C. Pengumpulan data (data collection)

3)   Peserta didik membentuk kelompok. Setiap kelompok terdiri atas.lima (5) peserta didik sesuai petunjuk pendidik.

4)   Peserta didik bertanya jawab dalam kelompok tentang  isi dan makna teks teks anekdot dengan judul

5)   Peserta didik  berdiskusi  dalam kelompok tentang   isi dan makna teks teks anekdot dengan judul  

D. Pengolahan data  (data processing)

6)   Peserta didik  mengolah informasi yang  diperoleh dari hasil  diskusi untuk  menentukan pokok-pokok isi teks,penyebab kulucuan  dan makna teks anekdot

7)        Peserta didik  mengolah informasi yang  diperoleh dari hasil  diskusi untuk  mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna yang tersirat

E. Pembuktian (Verification)

8)        Peserta didik  menyampaikan  hasil diskusi tetang pokok-pokok  isi dan penyebab kulucuan  teks teks anekdot dengan judul  

9)      Kelompok lain menanggapi.

F. Menyimpulkan (Generalization)

10)    Peserta didik atas bimbingan pendidik membuat simpulan tentang isi dan kaidah makna teks teks anekdot

11)    Pendidik  memberi pemantapan.

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

Kerja sama (Collaborative)

 

 

Berpikir kritis (Critical thinking)

 

 

 

 

Kerja sama

Berpikir kritis

 

 

Kerja sama

Berpikir kritis

 

 

Komunikatif

 

(Communicative)

 

 

Kreativitas (Creativity)

150 menit

3.    Penutup

 

·     Pendidik memberi kesempatan peserta didik menanyakan hal-hal yang belum dipahami.

·     Pendidik melaksanakan penilaian

·     Peserta didik menerima tugasuntuk (a) mencari contoh teks anekdot dan (b) mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna yang tersirat.

·     Peserta didik menerima informasi rencana materi pembelajaran yang akan datang.

 

 

 

 

HOTS

15 menit

 

Pertemuan kedua (2 X 45 menit)

Tahap

Langkah-Langkah Pembelajaran

Nilai Karakter (PPK), Literasi, 4C, HOTS

Alokasi Waktu

Pendahuluan

 

 

1.    Peserta didik merespon salam danmensyukuri anugerah Tu­han dan saling mendoakan.

2.    Peserta didik merespon pertanyaan Pendidik tentang materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya, “ Apa yang kalian ketahui tentang anekdot?”; “ Bagaimana cara membedakan anekdot dengan humor?”

3.    Peserta didik menerima informasi tentang materi dan tujuan yang akan dipelajari serta kegiatan pembel-ajaran yang akan dipelajari dalam teks anekdot.

Religius

 

 

Rasa ingin tahu

15 menit

 Inti

 

Mengamati

1.    Peserta didik membaca teks anekdot

Mempertanyakan

2.    Peserta didik bertanya jawab tentang langkah-langkah menyusun kembali teks anekdot

Mengekplorasi

3.    Peserta didik mendiskusikan hasil temuan terkait langkah-langkah menulis teks  anekdot

Mengasosiasi

4.     Peserta didik  menyusun kembali teks anekdot

Menginformasikan

5.     Peserta didik membacakan  hasil menyusun teks anekdot yang dibuatnya di depan kelas

6.     Peserta didik saling menilai kebenaran/ketepatan berdasarkan makna yang tersirat dalam teks anekdot dengan bimbingan pendidik.

7.    Peserta didik menanggapi karya teman yang dibacakan secara santun

 

 

 

Literasi

 

Rasa ingin tahu

 

 

 

 

 

Kerja sama (Collaborative)

 

Berpikir kritis (Critical thinking)

 




Kerja sama

Berpikir kritis

 



Komunikatif

(Communicative)

 




Kreativitas (Creativity)

150 menit

 Penutup

a. Pendidik bersama peserta didik yaitu membuat simpulan hasil pembelajaran dan merefleksi manfaat pembelajaran teks biografi bagi kehidupan nyata.

b. Pendidik melaksanakan penilaian

c. Peserta didik menerima tugas untuk (a) mencari contoh teks anekdot dan (b) mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna yang tersirat.

d. Peserta didik menerima informasi rencana materi pembelajaran yang akan datang.

 

 

 

 

 

 

HOTS

15 menit

 

 

I.        Penilaian

 

1.       Kompetensi keagamaan dan sosial

 

a.          Teknik penilaian : observasi/ pengamatan

 

b.          Bentuk                     : catatan hasil observasi

 

c.          Instrumen              : jurnal (terlampir)

 

2.       Kompetensi Pengetahuan:

 

a.          Teknik penilaian   : tes

 

b.          Bentuk Penilaian   : Tes lisan (kuis) dan penugasan indiividu dan kelompok.

 

c.          Instrumen penilaian: kuis (daftar soal) dan lembar kerja. (terlampir)

 

3.       Kompetensi keterampilan          :              

 

a.       Teknik penilaian   : penugasan.

 

b.       Bentuk                       : tugas tertulis.

 

c.       Instrumen penilaian : lembar kerja dan penilaian presentasi

 

4.       Remedial

 

a.       Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas

 

b.       Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.

 

c.       Tugas remedial, dilakukan sebanyak 3 kali  yaitu dengan cara menugaskan kepada peserta didik untuk membenahi tugas yang telah dikerjakan sehingga memenuhi ketentuan yang ditetapkan.

 

5.       Pengayaan

 

Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:

 

a.       Siwa yang mencapai nilai  diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

 

b.       Siwa yang mencapai nilai  diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

 

 

 

Lampiran:

 

Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:

 

1. mendata pokok-pokok isi anekdot; 
2. mengidentifikasi penyebab kelucuan anekdot.

 

Dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali mendengar atau membaca cerita lucu. Cerita lucu tersebut bisa jadi hanya merupakan cerita rekaan, tetapi banyak juga yang didasarkan atas kejadian nyata. Ada cerita lucu yang dibuat benar-benar untuk tujuan menghibur, tetapi ada juga yang digunakan untuk tujuan lainnya.

 

Salah satu cerita lucu yang banyak beredar di masyarakat adalah anekdot. Anekdot digunakan untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti. Anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Anekdot mengangkat cerita tentang orang penting (tokoh masyarakat) atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Kejadian nyata ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan. Seringkali, partisipan (pelaku cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut merupakan hasil rekaan. Meskipun demikian, ada juga anekdot yang tidak berasal dari kejadian nyata.

 

Lampiran:

 

Cara Keledai Membaca Buku

 

Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.

 

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

 

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka sampulnya.

 

Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

 

“Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya”, kata Nasrudin. Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban “Bagaimana cara mengajari keledai membaca?”

 

Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik - balik halaman buku itu”. 

 

 

Lampiran:

Dosen yang juga menjadi Pejabat

 

Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahapeserta didik sedang berbincang-bincang. 

 

Tono : “Saya heran dengan dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”

 

Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”

 

Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.”

 

Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”

 

Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”

 

Udin : “Loh, apa hubungannya.”

 

Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”

 

Udin : “???”



 

Mengetahui,

Kepala SMA N I Muara Tiga                                                                                         

 

 

Mukhtar, S. Pd, M. Pd

NIP. 19680623 199903 1 001

Laweung,                    2019

Guru Mata Pelajaran

 

 

Akfil Zuliandri, S. Pd

NIP.

 

0 Response to "RPP K13 Bahasa Indonesia Teks Anekdot Kelas X SMA Revisi"

Posting Komentar