RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata pelajaran : Bahasa
Indonesia
Sekolah : SMA Negeri I Muara Tiga
Kelas/ Semester : X IPA-IPS/Genap
Materi pokok : Teks Cerita Ulang (Biografi)
Alokasi waktu : 6 X 45 Menit (3 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti
1 2 3 |
Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleransi,
damai), santun, responsive, dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
social dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahua faktual,
konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
spesifik dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari apa yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan |
B. Kompetensi
Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar (KD) |
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) |
3.15 |
Menganalisis aspek makna dankebaha saan dalam teks biografi. |
3.15.1 |
Mendata pokok-pokok isi
biografi danciri kebahasaan dalam teks biografi. |
4.15 |
Menyusun teks biografi tokoh |
4.15.1 4.15.2 |
Menulis teks biografi tokoh dengan
memerhatikan isi (antara lain: perjalananpendidikan, karier, perjuangan) Memberikan tanggapan secara lisan
terhadap isi teks (biografi) yang ditulis teman |
C. Tujuan
Pembelajaran
Melalui
kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model pedagoge genre,
saintifik, dan CLIL peserta didik dapat mendata pokok-pokok isi
biografi danciri kebahasaan dalam teks biografi, menulis teks biografi tokoh
dengan memerhatikan isi (antara lain: perjalananpendidikan, karier,
perjuangan), memberikan tanggapan secara lisan terhadap isi teks (biografi)
yang ditulis teman.dengan rasa
ingin tahu, tanggung jawab,displin dan kreatif (integritas) selama proses pembelajaran
dan bersikap jujur, percaya diri serta pantang menyerah.
D. Materi
pembelajaran
Unsur-unsur biografi:
v orientasi:
(identitas singkat tokoh);
v rangkaian
peristiwa dan masalah yang dialami; dan
v Reorientasi
Kebahasaan biografi:
v pronominal;
v pengacu dan
yang diacu; dan
v konjungsi.
Fakta : Biografi
Konsep : Cerita Ulang
Prinsip : Unsur-unsur dan kebahasaan biografi
Prosedur : orientasi: (identitas singkat tokoh);rangkaian peristiwa dan
masalah yang dialami; danReorientasipronominal;pengacu dan yang diacu;
dankonjungsi.
E. Metode
Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Model Pembelajaran : Discovery
Learning (Pembelajaran Penemuan) dan Problem Based Learning (Pembelajaran
Berbasis Masalah )/ projek
F. Media/alat,
Bahan
Media:
v
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
v
lembar penilaian
v
Cetak: buku, modul, brosur, leaflet, dan gambar.
v
Manusia dalam lingkungan: guru, pustakawan, laboran, dan
penutur nativ.
Alat/Bahan:
v
Penggaris, spidol, papan tulis
v
Laptop & infocus, Audio: kaset
dan CD.
v
Audio-cetak: kaset atau CD audio yang dilengkapi dengan
teks.
v
Proyeksi visual diam: OUT dan film bingkai.
v
Proyeksi audio visual: film dan bingkai (slide) bersuara.
v
Audio visual gerak: VCD, DVD, dan W.
v
Visual gerak: film bisu.
v
Objek fisik: Benda nyata, model, dan spesimen.
v
Komputer.
G. Sumber
Belajar
Suherli, dkk. 2017. Buku
Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Suherli, dkk. Buku Guru
Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis
Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya
H. Kegiatan
Pembelajaran
Pertemuan
ke 1 (2x45 menit)
Tahap |
Langkah-langkah Pembelajaran |
Nilai Karakter (PPK), Literasi,
4C, HOTS |
Alokasi Waktu |
Pendahuluan |
Guru : Orientasi v Melakukan
pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran v Memeriksa
kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin v Menyiapkan
fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran. Apersepsi v Mengaitkan materi/tema/kegiatanpembelajaran
yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatansebelumnya,
yaitu : Isi debat dan
Pihak-pihak pelaksana debat v Mengingatkan
kembali materi prasyarat dengan bertanya. v Mengajukan
pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan. Motivasi v Memberikan
gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. v Apabila
materi / tema / projek ini
kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka
peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materipola
penyajian cerita ulang (biografi) v Menyampaikan
tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung v Mengajukan
pertanyaan. Pemberian
Acuan v Memberitahukan materi
pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu. v Memberitahukan
tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan
yang berlangsung v Pembagian
kelompok belajar v Menjelaskan
mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran. |
Religius Rasa ingin tahu |
10 menit |
Inti |
Kegiatan
Literasi Peserta didik diberi motivasi atau
rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi pola
penyajian cerita ulang (biografi) dengan cara : v Melihat (tanpa
atau dengan alat) Menayangkan gambar/foto/video tentang
materi pola penyajian cerita ulang (biografi) “Apa yang
kalian pikirkan tentang foto/gambar tersebut?” v Mengamati Ø lembar kerja
materi pola penyajian cerita ulang (biografi) Ø pemberian
contoh-contoh materi pola penyajian cerita ulang (biografi) untuk
dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb v Membaca (dilakukan
di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung), membaca
materi pola penyajian cerita ulang (biografi) dari buku paket atau
buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan
lingkungan v Mendengar pemberian
materi pola penyajian cerita ulang (biografi) oleh guru v Menyimak, penjelasan pengantar kegiatan secara
garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi pola penyajian cerita ulang (biografi), untuk
melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi. v Menulis Peserta didik menulis resume tentang
apa yang telah dibaca, diamati dan didengarkan sebagai pembiasaan dalam
membaca dan menulis (Literasi) Critical Thinking
(Berpikir Kritik) Guru memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya : ü Mengajukan
pertanyaan tentang
materi pola penyajian cerita ulang (biografi) yang
tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Misalnya : - Apa yang dimaksud dengan pola
penyajian cerita ulang (biografi)? - Terdiri dari apakah pola
penyajian cerita ulang (biografi) tersebut? - Seperti apakah pola
penyajian cerita ulang (biografi) tersebut? - Apa fungsi pola
penyajian cerita ulang (biografi)? - Bagaimanakah materi pola
penyajian cerita ulang (biografi) itu berperan dalam kehidupan
sehari-hari dan karir masa depan peserta didik? Kegiatan
Literasi Peserta didik mengumpulkan informasi
yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan: Mengamati
obyek/kejadian, mengamati
dengan seksama materi pola penyajian cerita ulang (biografi) yang
sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan
dan mencoba menginterprestasikannya Membaca
sumber lain selain buku teks, mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan
pemahaman tentang materi pola penyajian cerita ulang (biografi)
yang sedang dipelajari Aktivitas menyusun
daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan
mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi
pola penyajian cerita ulang (biografi) yang sedang dipelajari Wawancara/tanya
jawab dengan nara sumber mengajukan
pertanyaan berkaiatan dengan materi pola penyajian cerita ulang
(biografi) yang tekah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru Collaboration
(Kerjasama) Peserta didik dibentuk dalam beberapa
kelompok untuk: Mendiskusikan Peserta didik
dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalambuku paket mengenai materi
pola penyajian cerita ulang (biografi) Mengumpulkan
informasi mencatat
semua informasi tentang materi pola penyajian cerita ulang
(biografi) yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi
dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar Mempresentasikan
ulang Peserta didik
mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi pola
penyajian cerita ulang (biografi) sesuai dengan pemahamannya Saling tukar
informasi tentang materi pola
penyajian cerita ulang (biografi) dengan ditanggapi aktif
oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat. Collaboration (Kerjasama) Dan Critical Thinking (Berpikir
Kritik) Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data
hasil pengamatan dengan cara : v Berdiskusi tentang
data dari materi unsur-unsur biografi yang sudah
dikumpulkan / terangkum dalam kegiatan sebelumnya. v Mengolah informasi dari
materi unsur-unsur biografi yang sudah dikumpulkan dari
hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja. v Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
materi unsur-unsur biografi Creativity
(Kreativitas) v Menyimpulkan tentang
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis
tentang pola penyajian cerita ulang (biografi) v Menjawab
pertanyaan tentang pola penyajian cerita ulang (biografi)yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah
disediakan. v Bertanya
tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi pola
penyajian cerita ulang (biografi) yang akan selesai
dipelajari v Menyelesaikan uji
kompetensi untuk materi pola penyajian cerita ulang
(biografi) yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran |
Literasi Rasa ingin tahu Kerja sama (Collaborative) Berpikir kritis (Critical
thinking) Kreativitas (Creativity) Komunikatif (Communicative) |
70 menit |
Kegiatan
Penutup |
Peserta didik : v Membuat
resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran pola penyajian cerita ulang
(biografi) yang baru dilakukan. v Mengagendakan
pekerjaan rumah untuk materi pelajaran pola
penyajian cerita ulang (biografi) yang baru diselesaikan. v Mengagendakan materi atau tugas projek /produk /portofolio /unjuk
kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah
atau dirumah. Guru : v Memeriksa
pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran pola penyajian cerita
ulang (biografi). v Peserta didik
yang selesai mengerjakan tugas projek
/produk /portofolio /unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor
urut peringkat, untuk penilaian tugas projek /produk /portofolio /unjuk kerja pada materi pelajaran pola penyajian cerita
ulang (biografi) v Memberikan
penghargaan untuk materi pelajaran pola penyajian cerita
ulang (biografi) kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik |
Kreativitas (Creativity) HOTS |
10 menit |
Pertemuan
ke 2 (2x45 mneit)
Tahap |
Langkah-langkah Pembelajaran |
Nilai Karakter (PPK), Literasi,
4C, HOTS |
Alokasi Waktu |
Pendahuluan |
Guru : Orientasi v Melakukan
pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran v Memeriksa
kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin v Menyiapkan
fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran. Apersepsi v Mengaitkan materi/tema/kegiatanpembelajaran
yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatansebelumnya,
yaitu : Isi debat dan
Pihak-pihak pelaksana debat v Mengingatkan
kembali materi prasyarat dengan bertanya. v Mengajukan
pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan. Motivasi v Memberikan
gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. v Apabila
materi / tema / projek ini
kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka
peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materipola
penyajian cerita ulang (biografi) v Menyampaikan
tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung v Mengajukan
pertanyaan. Pemberian
Acuan v Memberitahukan materi
pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu. v Memberitahukan
tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan
yang berlangsung v Pembagian
kelompok belajar v Menjelaskan
mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran. |
Religius Rasa ingin tahu |
10 menit |
Inti |
Kegiatan
Literasi Peserta didik diberi motivasi atau
rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi pola
penyajian cerita ulang (biografi) dengan cara : v Melihat (tanpa
atau dengan alat) Menayangkan gambar/foto/video tentang
materi pola penyajian cerita ulang (biografi) “Apa yang
kalian pikirkan tentang foto/gambar tersebut?” v Mengamati Ø lembar kerja
materi pola penyajian cerita ulang (biografi) Ø pemberian
contoh-contoh materi pola penyajian cerita ulang (biografi) untuk
dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb v Membaca (dilakukan
di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung), membaca
materi pola penyajian cerita ulang (biografi) dari buku paket atau
buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan
lingkungan v Mendengar pemberian
materi pola penyajian cerita ulang (biografi) oleh guru v Menyimak, penjelasan pengantar kegiatan secara
garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi pola penyajian cerita ulang (biografi), untuk
melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi. v Menulis Peserta didik menulis resume tentang
apa yang telah dibaca, diamati dan didengarkan sebagai pembiasaan dalam
membaca dan menulis (Literasi) Critical
Thinking (Berpikir Kritik) Guru memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya : ü Mengajukan
pertanyaan tentang
materi pola penyajian cerita ulang (biografi) yang
tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Misalnya : - Apa yang dimaksud dengan pola penyajian cerita
ulang (biografi)? - Terdiri dari apakah pola
penyajian cerita ulang (biografi) tersebut? - Seperti apakah pola
penyajian cerita ulang (biografi) tersebut? - Apa fungsi pola
penyajian cerita ulang (biografi)? - Bagaimanakah materi pola penyajian cerita
ulang (biografi) itu berperan dalam kehidupan sehari-hari dan karir masa
depan peserta didik? Kegiatan
Literasi Peserta didik mengumpulkan informasi
yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan: Mengamati
obyek/kejadian, mengamati
dengan seksama materi pola penyajian cerita ulang (biografi) yang
sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan
dan mencoba menginterprestasikannya Membaca
sumber lain selain buku teks, mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan
pemahaman tentang materi pola penyajian cerita ulang (biografi)
yang sedang dipelajari Aktivitas menyusun
daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan
mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi
pola penyajian cerita ulang (biografi) yang sedang dipelajari Wawancara/tanya
jawab dengan nara sumber mengajukan
pertanyaan berkaiatan dengan materi pola penyajian cerita ulang
(biografi) yang tekah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru Collaboration
(Kerjasama) Peserta didik dibentuk dalam beberapa
kelompok untuk: Mendiskusikan Peserta didik
dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalambuku paket mengenai materi
pola penyajian cerita ulang (biografi) Mengumpulkan
informasi mencatat
semua informasi tentang materi pola penyajian cerita ulang
(biografi) yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi
dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar Mempresentasikan
ulang Peserta didik
mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi pola
penyajian cerita ulang (biografi) sesuai dengan pemahamannya Saling tukar
informasi tentang materi pola
penyajian cerita ulang (biografi) dengan ditanggapi aktif
oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat. Collaboration (Kerjasama) Dan Critical Thinking (Berpikir
Kritik) Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data
hasil pengamatan dengan cara : v Berdiskusi tentang
data dari materi unsur-unsur biografi yang sudah
dikumpulkan / terangkum dalam kegiatan sebelumnya. v Mengolah informasi dari
materi unsur-unsur biografi yang sudah dikumpulkan dari
hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja. v Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
materi unsur-unsur biografi Creativity
(Kreativitas) v Menyimpulkan tentang
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis
tentang pola penyajian cerita ulang (biografi) v Menjawab
pertanyaan tentang pola penyajian cerita ulang (biografi)yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah
disediakan. v Bertanya
tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi pola
penyajian cerita ulang (biografi) yang akan selesai
dipelajari v Menyelesaikan uji
kompetensi untuk materi pola penyajian cerita ulang
(biografi) yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran |
Literasi Rasa ingin tahu Kerja sama (Collaborative) Berpikir kritis (Critical
thinking) Kreativitas (Creativity) Komunikatif (Communicative) |
70 menit |
Kegiatan
Penutup |
Peserta didik : v Membuat
resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran pola penyajian cerita ulang
(biografi) yang baru dilakukan. v Mengagendakan
pekerjaan rumah untuk materi pelajaran pola
penyajian cerita ulang (biografi) yang baru diselesaikan. v Mengagendakan materi atau tugas projek /produk /portofolio /unjuk
kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah
atau dirumah. Guru : v Memeriksa
pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran pola penyajian cerita
ulang (biografi). v Peserta didik
yang selesai mengerjakan tugas projek
/produk /portofolio /unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor
urut peringkat, untuk penilaian tugas projek /produk /portofolio /unjuk kerja pada materi pelajaran pola penyajian cerita
ulang (biografi) v Memberikan
penghargaan untuk materi pelajaran pola
penyajian cerita ulang (biografi) kepada kelompok yang memiliki kinerja
dan kerjasama yang baik |
Kreativitas (Creativity) HOTS |
10 menit |
I. Penilaian,
Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik
Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian
Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan
perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran
maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh
instrumen penilaian sikap
No |
Nama
Siswa |
Aspek
Perilaku yang Dinilai |
Jumlah
Skor |
Skor
Sikap |
Kode
Nilai |
|||
BS |
JJ |
TJ |
DS |
|||||
1 |
Mia |
75 |
75 |
50 |
75 |
275 |
68,75 |
C |
2 |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
Keterangan
:
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 =
Sangat Baik
75 =
Baik
50 =
Cukup
25 =
Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan
jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang
dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01
– 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01
– 75,00 = Baik (B)
25,01
– 50,00 = Cukup (C)
00,00
– 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek
perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian
Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru
kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai
kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka
guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini,
menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian
yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format
penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut
Contoh format penilaian :
No |
Pernyataan |
Ya |
Tidak |
Jumlah
Skor |
Skor
Sikap |
Kode
Nilai |
1 |
Selama diskusi, saya ikut serta
mengusulkan ide/gagasan. |
50 |
250 |
62,50 |
C |
|
2 |
Ketika kami berdiskusi, setiap
anggota mendapatkan kesempatan untuk berbicara. |
50 |
||||
3 |
Saya ikut serta dalam membuat
kesimpulan hasil diskusi kelompok. |
50 |
||||
4 |
... |
100 |
Catatan
:
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah
kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal
dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01
– 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01
– 75,00 = Baik (B)
25,01
– 50,00 = Cukup (C)
00,00
– 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai
kompetensi pengetahuan dan keterampilan
- Penilaian
Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik
untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru
telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan
juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman
sebaya :
Nama
yang diamati : ...
Pengamat :
...
No |
Pernyataan |
Ya |
Tidak |
Jumlah
Skor |
Skor
Sikap |
Kode
Nilai |
1 |
Mau menerima pendapat teman. |
100 |
450 |
90,00 |
SB |
|
2 |
Memberikan solusi terhadap
permasalahan. |
100 |
||||
3 |
Memaksakan pendapat sendiri kepada
anggota kelompok. |
100 |
||||
4 |
Marah saat diberi kritik. |
100 |
||||
5 |
... |
50 |
Catatan
:
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan
yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah
kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal
dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01
– 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01
– 75,00 = Baik (B)
25,01
– 50,00 = Cukup (C)
00,00
– 25,00 = Kurang (K)
- Penilaian
Jurnal (Lihat lampiran)
b. Pengetahuan
- Tertulis
Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat
lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan
Percakapan
Praktek
Monolog atau Dialog
Penilaian
Aspek Percakapan
No |
Aspek yang Dinilai |
Skala |
Jumlah Skor |
Skor Sikap |
Kode Nilai |
|||
25 |
50 |
75 |
100 |
|||||
1 |
Intonasi |
|||||||
2 |
Pelafalan |
|||||||
3 |
Kelancaran |
|||||||
4 |
Ekspresi |
|||||||
5 |
Penampilan |
|||||||
6 |
Gestur |
- Penugasan (Lihat Lampiran)
Tugas
Rumah
a. Peserta
didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta
didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan
tugas rumah dengan baik
c. Peserta
didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian.
c. Keterampilan
- Penilaian
Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada
instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai Berikut:
Instrumen
Penilaian
No |
Aspek yang Dinilai |
Sangat Baik (100) |
Baik (75) |
Kurang Baik (50) |
Tidak Baik (25) |
1 |
Kesesuaian
respon dengan pertanyaan |
||||
2 |
Keserasian
pemilihan kata |
||||
3 |
Kesesuaian
penggunaan tata bahasa |
||||
4 |
Pelafalan |
Kriteria
penilaian (skor)
100 =
Sangat Baik
75 =
Baik
50 =
Kurang Baik
25 =
Tidak Baik
Cara
mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)
Instrumen
Penilaian Diskusi
No |
Aspek yang Dinilai |
100 |
75 |
50 |
25 |
1 |
Penguasaan
materi diskusi |
||||
2 |
Kemampuan
menjawab pertanyaan |
||||
3 |
Kemampuan
mengolah kata |
||||
4 |
Kemampuan
menyelesaikan masalah |
Keterangan
:
100 =
Sangat Baik
75 =
Baik
50 =
Kurang Baik
25 =
Tidak Baik
- Penilaian
Proyek (Lihat Lampiran)
- Penilaian
Produk (Lihat Lampiran)
- Penilaian
Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik,
seperti catatan, PR, dll
Instrumen Penilain
No |
Aspek yang Dinilai |
100 |
75 |
50 |
25 |
1 |
|||||
2 |
|||||
3 |
|||||
4 |
2. Instrumen
Penilaian (terlampir)
a. Pertemuan
Pertama
b. Pertemuan
Kedua
c. Pertemuan
Ketiga
3. Pembelajaran
Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria
ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya
sebagai berikut :
1) Jelaskan
tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!
2) Jelaskan
tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga
Pemerintah Non Kementerian!
3) Jelaskan
tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan!
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
No |
Nama
Peserta Didik |
Nilai
Ulangan |
Indikator
yang Belum Dikuasai |
Bentuk
Tindakan Remedial |
Nilai
Setelah Remedial |
Ket |
1 |
||||||
2 |
||||||
3 |
||||||
4 |
||||||
5 |
||||||
6 |
||||||
dst |
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena
telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal
pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca
buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara yang relevan.
2) Mencari
informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara
3) Membaca
surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
4) Mengamati
langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.
Mengetahui, Kepala
SMA N I Muara Tiga Mukhtar,
S. Pd, M. Pd NIP.
19680623 199903 1 001 |
Laweueng, 2019 Guru
Mata Pelajaran Akfil
Zuliandri, S. Pd NIP.
|
LAMPIRAN
MATERI
TEKS CERITA
ULANG (BIOGRAFI)
Definisi dari
cerita ulang
Cerita ulang (recount) adalah
teks yang menceritakan kembali pengalaman masa lalu secara kronologis dengan
tujuan untuk memberi informasi, atau menghibur pembacanya
Cerita ulang terdiri atas tiga
jenis, yaitu rekon pribadi, rekon faktual (informasional), dan rekon
imajinatif.
- Rekon pribadi
adalah cerita ulang yang memuat kejadian di mana penulisnya terlibat
secara langsung.
- Rekon faktual (informasional) adalah cerita ulang yang memuat kejadian faktual
seperti eksperimen ilmiah, laporan polisi, dan lain-lain.
- Rekon imajinatif
adalah cerita ulang yang memuat cerita imajinatif dengan lebih detil.
Struktur Teks Cerita Ulang
Orientasi
(Pengenalan)
Yaitu memberikan
informasi tentang siapa, dimana, dan kapan peristiwa atau kejadian terjadi di
masa lampau
Peristiwa
dan Masalah (Events)
Yaitu rekaman
peristiwa yang terjadi, yang biasa disampaikan dalam urutan kronologis.
Reorientasi
(Pengulangan Pengenalan)
Terdapat pengulangan
pengenalan yang ada di orientasi, pengulangan yang merangkum rentetan
peristiwa, kejadian atau kegiatan yang diceritakan
Kaidah Teks Cerita Ulang
Ciri
kebahasaan yang ada di teks cerita ulang adalah penggunaan konjungsi
subordinatif waktu dan verba tingkah laku. Penjelasannya:
v Menggunakan kata
yang menunjukkan apa, siapa, kapan, dimana, bagaimana.
v Verba tingkah laku, adalah verba yang mengacu pada sikap
yang dinyatakan dengan ungkapan verbal (bukan sikap mental yang tidak tampak).
Seperti kata mengambil pada kalimat.
v Keterangan waktu
lampau, adalah kata keterangan waktu yang menyatakan waktu lampau. Misalnya:
pernah, sering, biasanya, pagi-pagi, sesudah, sebelum,
v Menggunakan kata
yang menunjukan tempat dan waktu
Jenis-jenis Teks Cerita
Ulang
Berdasarkan jenisnya,
cerita ulang dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
- Teks yang menceritakan
pengalaman penulis dimana penulisnya terlibat langsung dalam peristiwa
atau suatu kejadian atau cerita ulang pribadi. Contohnya: menulis catatan
harian.
- Teks yang menceritakan sebuah peristiwa
yang benar-benar terjadi atau teks ulang faktual. Contohnya: laporan
polisi, teks ulang catatan biografi tokoh dsb.
- Teks yang dibuat penulis dengan
cerita yang imaginatif, lalu penulis menuliskan peristiwa yang telah
terjadi. Contohnya teks ulang kisah legenda atau dongeng
Memproduksi
teks cerita ulang
Proses
yang harus dilakukan dalam memproduksi teks cerita ulang adalah sebagai berikut
:
- Membaca teks ulang secara
keseluruhan
- Mencermati pilihan kata (diksi)
yang tepat dalam teks cerita ulang
- Merangkum isi teks cerita ulang
secara menyeluruh
- Menentukan jenis teks apa yang
digunakan sebagai konversi
- Menulis ulang teks cerita ulang
dalam bentuk lain
- Merevisi bentuk teks baru jika
memungkinkan ada kesalahan
Biografi
singkat Susilo Bambang Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono adalah
presiden RI ke-6. Berbeda dengan presiden sebelumnya, beliau merupakan presiden
pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat dalam proses Pemilu Presiden
putaran II 20 September 2004. Lulusan terbaik AKABRI (1973) yang akrab disapa
SBY ini lahir di Pacitan, Jawa Timur 9 September 1949. Istrinya bernama
Kristiani Herawati, merupakan putri ketiga almarhum Jenderal (Purn) Sarwo Edhi
Wibowo.
Pensiunan jenderal berbintang empat ini adalah anak tunggal
dari pasangan R. Soekotjo dan Sitti Habibah. Darah prajurit menurun dari
ayahnya yang pensiun sebagai Letnan Satu. Sementara ibunya, Sitti Habibah,
putri salah seorang pendiri Ponpes Tremas. Beliau dikaruniai dua orang putra
yakni Agus Harimurti Yudhoyono (mengikuti dan menyamai jejak dan prestasi SBY,
lulus dari Akmil tahun 2000 dengan meraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa)
dan Edhie Baskoro Yudhoyono (lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara, Magelang
yang kemudian menekuni ilmu ekonomi).
Pendidikan SR adalah pijakan masa depan paling menentukan
dalam diri SBY. Ketika duduk di bangku kelas lima, beliau untuk pertamakali
kenal dan akrab dengan nama Akademi Militer Nasional (AMN), Magelang, Jawa
Tengah. Di kemudian hari AMN berubah nama menjadi Akabri. SBY masuk SMP Negeri
Pacitan, terletak di selatan alun-alun. Ini adalah sekolah idola bagi anak-anak
Kota Pacitan. Mewarisi sikap ayahnya yang berdisiplin keras, SBY berjuang untuk
mewujudkan cita-cita masa kecilnya menjadi tentara dengan masuk Akademi
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) setelah lulus SMA akhir tahun
1968. Namun, lantaran terlambat mendaftar, SBY tidak langsung masuk Akabri.
Maka SBY pun sempat menjadi mahasiswa Teknik Mesin Institut 10 November
Surabaya (ITS).
Namun kemudian, SBY justru memilih masuk Pendidikan Guru
Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) di Malang, Jawa Timur. Sewaktu belajar di
PGSLP Malang itu, beliau mempersiapkan diri untuk masuk Akabri. Tahun 1970,
akhirnya masuk Akabri di Magelang, Jawa Tengah, setelah lulus ujian penerimaan
akhir di Bandung. SBY satu angkatan dengan Agus Wirahadikusumah, Ryamizard
Ryacudu, dan Prabowo Subianto. Semasa pendidikan, SBY yang mendapat julukan
Jerapah, sangat menonjol. Terbukti, belaiu meraih predikat lulusan terbaik
Akabri 1973 dengan menerima penghargaan lencana Adhi Makasaya.
Pendidikan militernya dilanjutkan di Airborne and Ranger
Course di Fort Benning, Georgia, AS (1976), Infantry Officer Advanced Course di
Fort Benning, Georgia, AS (1982-1983) dengan meraih honor graduate, Jungle
Warfare Training di Panama (1983), Anti Tank Weapon Course di Belgia dan Jerman
(1984), Kursus Komandan Batalyon di Bandung (1985), Seskoad di Bandung
(1988-1989) dan Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas,
AS (1990-1991). Gelar MA diperoleh dari Webster University AS. Perjalanan
karier militernya, dimulai dengan memangku jabatan sebagai Dan Tonpan Yonif
Linud 330 Kostrad (Komandan Peleton III di Kompi Senapan A, Batalyon Infantri
Lintas Udara 330/Tri Dharma, Kostrad) tahun 1974-1976, membawahi langsung sekitar
30 prajurit.
Batalyon Linud 330 merupakan salah satu dari tiga batalyon
di Brigade Infantri Lintas Udara 17 Kujang I/Kostrad, yang memiliki nama harum
dalam berbagai operasi militer. Ketiga batalyon itu ialah Batalyon Infantri
Lintas Udara 330/Tri Dharma, Batalyon Infantri Lintas Udara 328/Dirgahayu, dan
Batalyon Infantri Lintas Udara 305/Tengkorak. Kefasihan berbahasa Inggris,
membuatnya terpilih mengikuti pendidikan lintas udara (airborne) dan pendidikan
pasukan komando (ranger) di Pusat Pendidikan Angkatan Darat Amerika Serikat,
Ford Benning, Georgia, 1975. Kemudian sekembali ke tanah air, SBY memangku
jabatan Komandan Peleton II Kompi A Batalyon Linud 305/Tengkorak (Dan Tonpan
Yonif 305 Kostrad) tahun 1976-1977. Beliau pun memimpin Pleton ini bertempur di
Timor Timur.
Sepulang dari Timor Timur, SBY menjadi Komandan Peleton
Mortir 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977). Setelah itu, beliau ditempatkan
sebagai Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978), Dan Kipan
Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981), dan Paban Muda Sops SUAD (1981-1982).
Ketika bertugas di Mabes TNI-AD, itu SBY kembali mendapat kesempatan sekolah ke
Amerika Serikat. Dari tahun 1982 hingga 1983, beliau mengikuti Infantry Officer
Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983 sekaligus praktek kerja-On the job
training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983. Kemudian mengikuti
Jungle Warfare School, Panama, 1983 dan Antitank Weapon Course di Belgia dan
Jerman, 1984, serta Kursus Komando Batalyon, 1985. Pada saat bersamaan SBY
menjabat Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
Lalu beliau dipercaya menjabat Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana
(1986-1988) dan Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988), sebelum mengikuti
pendidikan di Sekolah Staf dan Komando TNI-AD (Seskoad) di Bandung dan keluar
sebagai lulusan terbaik Seskoad 1989. SBY pun sempat menjadi Dosen Seskoad
(1989-1992), dan ditempatkan di Dinas Penerangan TNI-AD (Dispenad) dengan tugas
antara lain membuat naskah pidato KSAD Jenderal Edi Sudradjat. Lalu ketika Edi
Sudradjat menjabat Panglima ABRI, beliau ditarik ke Mabes ABRI untuk menjadi
Koordinator Staf Pribadi (Korspri) Pangab Jenderal Edi Sudradjat (1993).
Lalu, beliau kembali bertugas di satuan tempur, diangkat
menjadi Komandan Brigade Infantri Lintas Udara (Dan Brigif Linud) 17 Kujang
I/Kostrad (1993-1994) bersama dengan Letkol Riyamizard Ryacudu. Kemudian
menjabat Asops Kodam Jaya (1994-1995) dan Danrem 072/Pamungkas Kodam
IV/Diponegoro (1995). Tak lama kemudian, SBY dipercaya bertugas ke Bosnia
Herzegovina untuk menjadi perwira PBB (1995). Beliau menjabat sebagai Kepala
Pengamat Militer PBB (Chief Military Observer United Nation Protection Force)
yang bertugas mengawasi genjatan senjata di bekas negara Yugoslavia berdasarkan
kesepakatan Dayton, AS antara Serbia, Kroasia dan Bosnia Herzegovina. Setelah
kembali dari Bosnia, beliau diangkat menjadi Kepala Staf Kodam Jaya (1996).
Kemudian menjabat Pangdam II/Sriwijaya (1996-1997) sekaligus Ketua
Bakorstanasda dan Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998) sebelum
menjabat Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI (1998-1999).
Sementara, langkah karir politiknya dimulai tanggal 27
Januari 2000, saat memutuskan untuk pensiun lebih dini dari militer ketika
dipercaya menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada pemerintahan
Presiden KH Abdurrahman Wahid. Tak lama kemudian, SBY pun terpaksa meninggalkan
posisinya sebagai Mentamben karena Gus Dur memintanya menjabat Menkopolsoskam.
Pada tanggal 10 Agustus 2001, Presiden Megawati mempercayai dan melantiknya menjadi
Menko Polkam Kabinet Gotong-Royong. Tetapi pada 11 Maret 2004, beliau memilih
mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam. Langkah pengunduran diri ini
membuatnya lebih leluasa menjalankan hak politik yang akan mengantarkannya ke
kursi puncak kepemimpinan nasional. Dan akhirnya, pada pemilu Presiden langsung
putaran kedua 20 September 2004, SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla meraih
kepercayaan mayoritas rakyat Indonesia dengan perolehan suara di attas 60
persen. Dan pada tanggal 20 Oktober 2004 beliau dilantik menjadi Presiden RI
ke-6.
Berikut
ini data lengkap tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Nama : Jenderal TNI (Purn) Susilo
Bambang Yudhoyono
Lahir : Pacitan, Jawa Timur, 9
September 1949
Agama : Islam
Jabatan : Presiden Republik Indonesia ke-6
Istri : Kristiani Herawati, putri
ketiga (Alm) Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo
Anak : Agus Harimurti Yudhoyono dan
Edhie Baskoro Yudhoyono
Ayah : Letnan Satu (Peltu) R.
Soekotji
Ibu : Sitti Habibah
Pendidikan:
- Akademi Angkatan Bersenjata RI
(Akabri) tahun 1973
- American Language Course,
Lackland, Texas AS, 1976
- Airbone and Ranger Course, Fort
Benning , AS, 1976
- Infantry Officer Advanced
Course, Fort Benning, AS, 1982-1983
- On the job training di 82-nd
Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983
- Jungle Warfare School, Panama,
1983
- Antitank Weapon Course di
Belgia dan Jerman, 1984
- Kursus Komando Batalyon, 1985
- Sekolah Komando Angkatan Darat,
1988-1989
- Command and General Staff
College, Fort Leavenwort, Kansas, AS
- Master of Art (MA) dari
Management Webster University, Missouri, AS
Karier:
- Dan Tonpan Yonif Linud 330
Kostrad (1974-1976)
- Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad
(1976-1977)
- Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330
Kostrad (1977)
- Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17
Kujang I Kostrad (1977-1978)
- Dan Kipan Yonif Linud 330
Kostrad (1979-1981)
- Paban Muda Sops SUAD
(1981-1982)
- Komandan Sekolah Pelatih
Infanteri (1983-1985)
- Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana
(1986-1988)
- Paban Madyalat Sops Dam
IX/Udayana (1988)
- Dosen Seskoad (1989-1992)
- Korspri Pangab (1993)
- Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad
(1993-1994)
- Asops Kodam Jaya (1994-1995)
- Danrem 072/Pamungkas Kodam
IV/Diponegoro (1995)
- Chief Military Observer United
Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-Herzegovina (sejak awal November
1995)
- Kasdam Jaya (1996-hanya lima
bulan)
- Pangdam II/Sriwijaya (1996-)
sekaligus Ketua Bakorstanasda
- Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang
Istimewa MPR 1998)
- Kepala Staf Teritorial (Kaster
ABRI (1998-1999)
- Mentamben (sejak 26 Oktober
1999)
- Menko Polsoskam (Pemerintahan
Presiden Abdurrahman Wahid)
- Menko Polkam (Pemerintahan
Presiden Megawati Sukarnopotri) mengundurkan diri 11 Maret 2004
Contoh Teks Cerita Ulang Beserta Strukturnya
Judul: Hiking ke Gunung Prau
Orientasi
(Pengenalan)
Pada bulan Mei tahun 2015 saya
bersama teman-teman Organisasi OSIS pergi ke Kawasan Pegunungan Tinggi Dieng untuk
melakukan hiking ke Gunung Prau sekaligus untuk melakukan refreshing karena kegiatan sekolah
yang begitu padat.
Peristiwa (Events)
Perjalanan dimulai dari purwokerto,
pertama kami pergi ke terminal bus Purwokerto dan memilih naik bus dengan
tujuan ke Wonosobo. Setelah 3 jam kami sampai di Wonosobo, selanjutnya kami
beristirahat sekitar 1 jam sembari makan minum serta melaksanakan
ibadah.Setelah waktu istirahat selesai, kami melanjutkan perjalanan menuju ke
Dieng dengan menggunakan Bus lagi. Akhirnya kami sampai ke Dieng menjelang
maghrib.
Kami melakukan perjalanan ke puncak
saat malam hari. Dimana tidak ada satupun dari kami yang membawa senter (karena
lupa).Untung saja ada kakak-kakak dari Semarang yang bertemu dengan kami
sehingga kami menuju ke puncak gunung secara bersamaan. Akhirnya setelah sampai
di puncak, kami membangun tenda dan bermalam disana.
Reorientasi (Pengulangan Pengenalan)
Tidak sia-sia perjalanan yang kami
lakukan mulai dari Purwokerto, Wonosobo, kemudian ke Dieng. Karena kami jadi
lebih mengerti arti tolong menolong serta bersyukur terhadap nikmat yang telah
Tuhan berikan, bahwa segala sesuatu yang diciptakan-Nya begitu indah.
0 Response to "RPP K13 Bahasa Indonesia Teks Cerita Ulang 2 Kelas X SMA Revisi"
Posting Komentar