Sering kita melihat postingan pendidik dikegiatan keseharian tanpa henti seolah-olah sangat lelah dengan pekerjaan yang sedang digeluti. Padahal pekerjaan tersebut memang harus dijalankan sebagaimana mestinya. Tapi ia menginginkan pujian dari warganet atas apa yang dikerjakan, mungkin menurutnya sebagai suplemen penambah nafsu mengajar, yang seakan-akan sudah menjadi sebuah keharusan.
Bukannya tidak suka melihat postingan tersebut, tapi terkesan kurang baik dan dapat dianggap rendah oleh wali murid yang kebetulan menjadi pertemanannya. Kalau dikatakan ikhlas, tentu tidak karena sudah mengabarkan kepada orang lain.
Makanya prilaku anak
didik semakin rendah karena pendidik sendiri terlalu sibuk dengan gadget dan
postingan terbaru yang siap dilepas kepermukaan. Sehingga sangat kontras kita
melihat perbedaan antar pendidik terdahulu yang lebih berwibawa dibandingkan
era melenial ini.
0 Response to "Menyoroti Prilaku Pendidik di Medsos"
Posting Komentar